Ada yang bilang kalau kecemburuan adalah dosa yang gak
diungkapkan kepada orang lain. Tapi kalau dilihat lebih dalam, kecemburuan bisa
dibilang semacam dosa yang tidak diakui atau yang sengaja disembunyikan di
dalam hati. Rasa cemburu ini juga bisa dibilang semacam penyakit yang gak bisa dilihat oleh orang lain kecuali diri kita sendiri.
Kenapa rasa cemburu cenderung dipendam? Karena mereka yang cemburu merasa tidak aman dan takut dianggap lemah. Kita bisa mendefinisikan rasa cemburu ini dengan sikap iri atau dendam. Cemburu itu bisa saja muncul karena rasa frustrasi dalam mencapai ambisi pribadi, kadang juga disebabkan karena merasa orang lain punya hal yang lebih dari diri sendiri, punya keuangan yang lebih baik, penampilan yang lebih keren atau kepribadian yang lebih baik. Rasa cemburu juga bisa muncul saat kita melihat orang lain berhasil sementara kita malah jatuh di dalam kegagalan.
Baca Juga :
Lepaskan Cemburu Buta dan Posesif Terhadap Pasangan
Dibakar Cemburu, 5 Ayat Alkitab Ini Perlu Direnungkan Sebelum Semuanya Jadi Terlambat
Apakah kamu pernah jadi korban kecemburuan orang lain? Apa
yang biasa kamu lakukan untuk mengatasi situasi ini? Rasa cemburu tak lain
adalah alat yang dipakai si iblis untuk menyerang kita. Rasul Paulus menyampaikan
hal ini dengan jelas, supaya kita mengidentifikasi siapa musuh kita yang
sebenarnya. Si iblis lah yang memakai seseorang dengan rasa cemburunya untuk
menyerang dan menyakiti kita. Dia menyerang karakter kita dan membuat kita menjadi tidak aman.
Siapapun bisa jadi pelaku kecemburuan, tak terkecuali juga
dengan mereka yang menjadi korban. Sebagai manusia, kita lemah secara daging. Itu
sebabnya si iblis akan dengan mudah menyerang area yang paling lemah dalam hidup kita.
“Karena
kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan
perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?” (1 Korintus 3: 3)
Jadi, cara satu-satunya untuk mengatasi perasaan yang tidak berasal
dari Tuhan ini adalah dengan mengakuinya dengan jujur di hadapan Tuhan. Tuhan mengampuni
orang-orang yang mau terbuka dan jujur kepadaNya.
“Jika kita mengaku
dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1: 9)